Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah
kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui
kabel maupun
nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat
perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti
Hub,
Bridge,
Switch,
Router,
Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.
Media transmisi adalah
media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu
tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat
menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat
dipakal sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan
data. Pilihan
media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor,
seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau ada tidaknya medium tersebut.
Copper Media
Copper media merupakan
semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang
biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel,
bentuknya adalah sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
1.
Koaksial
2.
STP
3.
UTP
Kabel Coaxial
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga
sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel
yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan
terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data
dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu
RG-58 (
10Base2) dan
RG-8 (
10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel
Coaxial, yaitu
T konektor,
I konektor (socket) dan
BNC konektor.
Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada
kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis
UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya
adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel.
Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk
instalasi jaringan.
1. MODEL MODEL YANG ADA DI AJARINGAN
Pada awal adanya jaringan computer, ada banyak protokol komunikasi
antar komputer yang dibuat. Masing-masing perusahaan misalnya dapat
memiliki hardware yang berbeda dengan protokol komunikasi yang berbeda.
Saat penggunaan komputer semakin membesar jumlahnya dan mulai
membutuhkan interkoneksi antar jaringan yang ada untuk saling
berkomunikasi, permasalahan timbul dengan adanya perbedaan perbedaan
protokol-protokol komunikasi yang dipakai.
Model jaringan muncul sebagai upaya standarisasi protokol-protokol
yang akan dipakai dalam jaringan. Model jaringan mendefenisikan
layer-layer atau lapisan dalam jaringan dan bagaimana lapisan-lapisan
ini saling berinteraksi. Masing-masing layer akan memiliki deskripsi
yang berbeda berupa cara kerja secara umum dan protokol yang
dipakai/digunakan. Dengan adanya model jaringan ini maka vendor-vendor
memiliki referensi ketika akan membuat produk.
Selain itu beberapa manfaat dengan adanya model jaringan antara lain :
memudahkan pengertian konsep komunikasi dalam jaringan
memudahkan troubleshooting jaringan
memungkinkan vendor untuk lebih fokus dalam area tertentu saat membuat produk
layer :
layer merupakan sekumpulan dari fungsi-fungsi komunikasi yang
memiliki kesamaan secara konsep. tiap layer memberikan servis untuk
layer atasnya dan menerima servis dari layer bawahnya. untuk
mempermudah, layer ini dapat disebut sebagai lapisan. tiap lapisan ini
memilik fungsi yang berbeda. masing-masing lapisan saling berinteraksi.
Model jaringan OSI memiliki 7 layer/lapisan, sedangkan model jaringan
TCP/IP memiliki 4 layer/lapisan. lapisan-lapisan ini digambarkan sebagai
tumpukan lapisan yang berurutan dari atas ke bawah. lapisan paling atas
merupakan lapisan bernomor terkecil. tiap lapisan memberikan servis
kepada lapisan di atasnya dan merequest servis dari lapisan yang ada di
bawahnya.
Ada dua model jaringan yang selama ini dikenal yaitu OSI dan TCP/IP
OSI MODEL
OSI = Open System Interconnection. adalah sebuah model jaringan yang
dibuat oleh ISO. International Standards Organization. model ini terdiri
dari 7 layer. pada tiap layer tiap entitas saling berinteraksi dengan
mengirimkan Protocol Data Unit (PDU). Tiap layer berhubungan dari layer
atas ke bawahnya dengan mentransmisikan Servis Data Unit (SDU).
PDU pada masing-masing layer merupakan pesan lengkap yang mengimplementasikan protokol pada layer tersebut.
PDU pada OSI :
- layer1 = bit
- layer2 = frame
- layer3 = paket
- layer4 = segmen
- layer 5-7 = data
PDU pada tiap layer merupakan SDU pada layer dibawahnya.
Misalkan pada layer 4 PDUnya biasa disebut segmen. Maka “segmen” ini
merupakan SDU pada layer 3 atau segmen merupakan servis yang diberikan
atau ditangani layer 3 untuk layer 4. Layer 3 kemudian membentuk SDU
(“segmen”) menjadi PDU pada layer 3 atau paket, dengan menambahkan
header layer 3. Sehingga pada proses transimi dari layer atas ke bawah
terjadi pembungkusan SDU dengan header-header dari masing-masing layer.
proses ini biasa disebut enkapsulasi. sedangkan proses transmisi dari
layer bawah ke atas disebut dekapsulasi.
Layer-layer pada model OSI
Layer 7 : Application
layer dimana user berinteraksi dengan network. Layer aplikasi dapat
berupa software aplikasi. Layer ini merupakan penghubung yang
memungkinkan aplikasi-aplikasi saling berinteraksi dengan network.
Cth servis :
Network Virtual terminal
File Transfer, Access, and Management (FATM)
Mail Services
Directory Services
Layer 6 : Presentation
Layer ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang akan
ditransimiskan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan
melalui jaringan. Pada layer ini terjadi proses translasi, kompresi,
serta eknskripsi. Contoh format data : jpeg, avi, binary. Dll. Protokol
yang berada pada level ini adalah sejenis redirector software, seperti
network shell (semacam VNC) atau Remote Desktop Protokol (RDP).
Layer 5 : Session
Layer ini berfungsi untuk mengontrol koneksi antar computer. Layer
ini mendefinisikan bagaimana koneksi dimulai, dipelihara, dan diakhiri.
Pada layer ini juga terjadi resolusi nama.
Beberapa protocol pada layer ini adalah:
NETBIOS, NETBEUI, ADSP, PAP
Layer 4 : Transport
Berfungsi untuk memecah data menjadi paket-paket data serta member
ikan no urut setiap paket sehingga dapat disusun kembali setelah
diterima. Paket yang diterima dengan sukses akan diberi tanda /
acknowledgement. Sedangkan paket yang rusak dikirim kembali.
Serangkaian proses yang dilakukan pada layer ini dapat juga disebut
segmentasi, sequencing, dan error recovery. Pada layer ini juga
didefenisikan layanan-layanan yang diketahui seperti : HTTP, SSH, FTP,
dan SMTP.
Contoh protocol pada layar ini: UDP, TCP, SPX.
Bentuk data pada layer ini adalah segmen. Layer ini juga memiliki 2
tipe pengiriman data yaitu reliable dan unreliable. Pengririman data
reliable adalah pengririman data yang memungkinkan pengecekan kesalahan
dan pengiriman kembali. Tipe ini dapat dijumpai pada pengiriman data
pada umumnya. Tipe Unreriable tidak melakukan pengiriman ulang jika
terjadi error. Tipe ini dapat dijumpai pada keperluan streaming.
Layer 3 : Network
Berfungsi untuk mendefenisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk
paket-paket, dan melakukan routing melalui internetworking dengan
menggunakan router dan switch layer 3. Pada layer ini dilakukan
pendeteksian eror dan transmisi ulang paket-paket yang error.
Contoh protocol pada layer ini : IP, IPX.
Layer 2 : Data Link
Berfungsi untuk menentukan bagaiana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format frame. Pada level ini terjadi error correction, flow
control, pengalamatan perangkat keras atau (MAC Address), dan mementukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti bridge dan switch layer 2
beroperasi.
Layer ini terdiri dari 2 kelompok yaitu LCC (logical link control) dan MAC (media access control)
Contoh protocol pada layer ini : Ethernet, Tokenbus, Tokenring, Demand Priority
Layer 1 : Phisycal layer
mendefinisikan spesifikasi elektrik dan fisik dari devais. secara
umum layer ini mendefinisikan hubungan antara data elektrik dengan media
transmisinya. Contoh dari layer ini adalah, kabel, spesifikasi
tegangan, hub, repeater, dll.
Enkapsulasi data
setiap data yang turun dari layer pertama ke terahir akan mengalami
enkapsulasi atau proses pembungkusan data dengan data terterntu
(penambahan header). header berisi informasi-informasi yang spesifik
pada setiap layer. isi dari header ini akar sesuai pada layer di mana
header tersebut ditambahkan. misal layer 4 akan menambahkan header
berisi informasi session dan port. layer 3 menambahkan header berupa
informasi IP address. Sedangkan pada layer 2 selain header juga
ditambahkan trailer, yang merupakan FCS. Frame Check Sequence. Demikian
yang terjadi pada layer pengirim, pada layer penerima terjadi hal
sebaliknya yaitu dekapsulasi atau pembacaan data. Proses ini merupakan
pembacaan data atau pembukaan header-header dari layer data link hingga
application.
Same layer interaction : Interaksi yang terjadi pada layer yang sama.
Interaksi ini digambarkan dengan pembacaan informasi/header pada layer
yang bersesuaian di sisi yang lain.
Adjacent layer interaction : interaksi antar layer pada host yang sama.
Layer 7, 6, dan 5 pada model OSI biasa juga disebut upper layer.
Upper layer (Application Set) memiliki fungsi untuk menangani
serangkaian proses yang diperlukan dalam persiapan pengririman data,
tanpa melakukan pemecahan data.
Layer 4, 3, 2, dan 1 pada model OSI juga disebut lower layer. Lower
layer (Transport Set) berfungsi untuk menangani dan melakukan proses
pengiriman data dengan melakukan pemecahan data dan penambahan
header-header yang diperlukan.
Model TCP/IP
TCP/IP merupakan model jaringan yang diusulkan oleh departemen
pertahanan Amerika Serikat. Model ini dibuat oleh lemaga bernama “DARPA”
pada tahun 70an sampai 80an, sehingga sering disebut juga DARPA
reference model. Model ini disebut TCP/IP karena TCP/IP merupakan
protocol utama dalam model ini, pada awalnya model ini diterapkan dalam
jaringan yang bernama ARPANET, namun saat ini telah menjadi protocol
standar bagi jaringan yang lebih umum disebut internet.
Model TCP/IP memiliki 4 layer. Pemetaan menjadi 4 layer ini dilakukan untuk menyesuaikan model layer-layer pada model OSI.
.
Pada gambar diatas dapat bahwa model TCP/IP memiliki 4 layer
- Layer ke 4. Application Layer :
Layer ini berfungsi untuk menyediakan akses aplikasi terhadapa
jaringan TCP/IP. Layer ini menangani high-level protokol, representasi
datra, proses encoding, dan dialog control yang memungkinkan terjadinya
komunikasi antar-aplikasi jaringan.
- Layer ke 3. Host-to-Host layer/ Transport layer :
berfungsi untuk membuat komunikasi antar host. Layer ini menyediakan
layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara
membuat koneksi logikal. Pada layer ini juga terjadi penanganan masalah
reabilitas, flow control, dan error correction. Pada layer ini terdapat 2
tipe pengiriman data yaitu TCP dan UDP.
- Layer ke 2. Internet layer :
berfungsi untuk melakukan routing, dan pembuatan paket IP menggunakan
teknik enkapsulasi. Layer ini akan memilih rute terbaik yang akan
dilewati paket data dalam jaringan, serta melakukan packet swicthing
untuk mendukung tugas tsb.
2. Komponen Dasar Jaringan Komputer
Komponen Dasar Jaringan Komputer
- Jaringan komputer telah menjadi jauh lebih mudah selama
bertahun-tahun, dan sekarang mungkin untuk membuat jaringan komputer
sendiri di rumah Anda hanya dengan sedikit bantuan. Ada beberapa
komponen yang masuk ke jaringan komputer, namun tidak semua ini
diperlukan dalam setiap jenis jaringan. Pemahaman tentang berbagai
komponen yang tersedia dapat membantu Anda merancang jaringan yang tepat
untuk rumah Anda atau lingkungan bisnis.
Interfaces Jaringan
Setiap
perangkat pada jaringan harus memiliki Interfaces jaringan beberapa
desain. Interfaces jaringan kadang-kadang disebut sebagai NIC (network
interface card) dan dapat diintegrasikan ke dalam motherboard komputer
atau mungkin kartu terpisah. NIC adalah komponen yang mengambil
informasi dari komputer dan mengirimkannya keluar ke kabel jaringan,
atau ke udara dalam kasus jaringan nirkabel.
Hub
Ketika
Anda menghubungkan beberapa komputer pada jaringan, mereka terhubung
satu sama lain ke dalam sebuah perangkat pusat yang disebut hub. Dalam
kasus hub dasar, sinyal dari satu komputer yang dikirimkan ke semua
komputer lain pada hub, dan setiap NIC memutuskan apakah akan meneruskan
informasi ke komputer atau hanya tertutup jika bukan penerima yang
dimaksud.
Switch
Switch hub yang benar-benar cerdas,
switch mampu membangun tabel yang bersaing dengan yang komputer yang
port switch. Dengan kecerdasan ini, switch tidak mengirimkan semua
informasi ke semua komputer lain pada switch, hanya untuk komputer
tujuan. Teknologi switching membantu untuk mengurangi kemacetan pada
jaringan dan harus digunakan untuk jaringan 10 atau lebih komputer.
Router
Router
switch benar-benar cerdas dalam bahwa mereka merespon jaringan lain,
sementara hub dan switch hanya merespon jaringan terhubung dengannya.
Router digunakan untuk menghubungkan satu jaringan area lokal (LAN) ke
yang lain,melintasi jarak yang jauh melalui operator data komersial.
Cara lain router pintar adalah mereka secara dinamis dapat memperbarui
informasi routing mereka, mendeteksi ketika satu rute ke jaringan sedang
down, dan memeriksa untuk melihat apakah rute lain tersedia.
Media (Kabel)
Tentu
saja, tidak satupun dari perangkat jaringan bekerja dengan baik kecuali
mereka saling terhubung satu sama lain, dan yang dilakukan dengan
berbagai media. Media yang paling mana-mana yang biasa disebut kabel
Ethernet, yang sebenarnya adalah salah satu dari beberapa kategori
unshielded twisted pair
(UTP) kabel. Nilai tinggi kabel – yaitu, CAT5, Cat6, Cat7 – semakin
tinggi bandwidth kabel dapat mendukung. Selain itu, ada kabel fiber
optik, yang lebih mahal dan menggunakan laser atau LED cahaya dari pada
pulsa elektrik. Nirkabel telah menjadi populer di rumah karena kemudahan
dan biaya rendah mengatur jaringan. “Media” untuk jaringan nirkabel
adalah udara, melalui NIC nirkabel yang mengirimkan sinyal radio yang
membawa informasi.
Software Perangkat Lunak
Software
adalah intelijen yang menyebabkan semua komponen berfungsi bersama-sama.
Perangkat lunak jaringan yang paling populer saat ini menggunakan apa
yang dikenal sebagai TCP / IP protokol, atau tumpukan. ini dibangun dari
lapisan sesungguhnya dari perangkat lunak, di mana masing-masing
memiliki fungsi tersendiri. Sementara model tujuh lapisan OSI – Fisik,
Data Link, Network, Transport, Sesi, Presentasi dan Aplikasi – adalah
titik awal untuk tumpukan jaringan, model internet memiliki empat
lapisan – Link, internet, Transportasi dan Aplikasi – yang menggabungkan
beberapa dari tujuh lapisan OSI ke lapisan lainnya. Lapisan ini bermain
dengan aturan yang sama sehingga sistem komputer heterogen dapat
berkomunikasi satu sama lain, terlepas dari perbedaan dalam perangkat
keras atau sistem operasi.
Jenis-jenis protocol
Ada enam jenis protokol jaringan yang sering digunakan untuk LAN yang
akan kita bahasa disini yaitu protokol Ethernet, Fast Ethernet, Gigabit
Ethernet, Tokeng Ring, FDDI dan ATM.
-
ETHERNET
Protokol Ethernet diciptakan oleh perusahaan Xerox sekitar tahun 1970.
Pada tahun 1980, perusahaan Xerox bersama dengan perusahaan Digital
Equipment Corporation (DEC) dan Intel menciptakan spesifikasi Ethernet
versi-2 yang kompatibel dengan spesifikasi IEEE 802.3.
Saat ini Ethernet menjadi protokol LAN yang paling populer dan banyak
dipakai karena cara penggunaan yang mudah, dengan harga peralatan yang
murah, namun tetap memiliki kemampuan tinggi. Pada mulanya protokol
Ethernet hanya dapat dipakai dengan kecepatan 10 Mbps. Kemudian
dikeluarkan jenis protokol Ethernet baru yang disebut Fast Ethernet yang
sanggup bekerja dengan kecepatan 100 Mbps dan protokol Gigabit Ethernet
dengan kecepatan 1000 Mbps atau 1 Gbps.
Ada beberapa jenis protokol Ethernet yaitu: 10Base2, 10Base5,
10BaseT, dan 100BaseTX. Protokol 10BaseT dan 100BaseTX yang menggunakan
kabel UTP kategori-5 dan topologi jaringan star merupakan yang paling
banyak digunakan saat ini menggantikan protokol 10Base2 dan 10Base5 yang
menggunakan kabel koaksial.
10Base2
Jaringan 10Base2 menggunakan topologi bus, pada jaringan ini,
komputer-komputer dihubungkan langsung secara berantai pada kabel
koaksial tipe RG58 dengan konektor BNC sampai sepanjang 185 meter.
Kabel koaksial dihubungkan ke network adapter yang berada di
komputer. Hubungan dari network adapter ke kabel koaksial melalui
konektor BNC tipe-T. Ujung akhir kabel koaksial harus ditutup dengan
tahanan bernilai 50 ohm. Jaringan 10Base2 ini mempunyai kelemahan,
dimana jika ada masalah di suatu tempat, seluruh jaringan dapat berhenti
berfungsi. Di samping itu melacak kesalahan-kesalahan jaringan yang
menggunakan topologi bus ini sangat sulit.
10Base5
Pada mulanya protokol 10Base5 ini banyak digunakan sebagai tulang
punggung (backbone) jaringan karena kemampuannya mendukung jarak sejauh
500 meter tanpa repeater, atau 2.500 meter menggunakan repeater.
Tipe protokol Ethernet ini sangat mirip dengan protokol 10Base2,
hanya jenis kabel yang digunakan adalah jenis thick koaksial tipe RG-8.
Sedangkan untuk menghubungkan kabel ke komputer digunakan suatu
peralatan khusus yang disebut transceiver dengan konektor AUI. Jaringan
10Base5 ini sekarang sudah jarang digunakan.
10BaseT
Jaringan 10BaseT menggunakan topologi star seperti tampak, pada
jaringan ini komputer-komputer dihubungkan ke suatu peralatan jaringan
yang disebut dengan hub. Komputer-komputer dihubungkan ke hub dengan
kabel copper unshielded twisted-pair (UTP) kategori-5 dengan konektor
RJ-45.
Kabel UTP mempunyai empat pasang kabel yang diberi kode warna. Setiap
pasangan kabel diplintir untuk mengurangi ganggunan (noise) . Cara
memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 didasarkan pada kode warna tersebut
dengan menggunakan tang khusus yang dinamakan crimping tool.
FAST ETHERNET
Protokol Fast Ethernet mendukung kecepatan 100 Mbps. Protokol ini
cepat menjadi populer, karena memberikan kecepatan 10 kali lebih tinggi
dibandingkan 10BaseT dengan harga yang relatif murah. Fast Ethernet
bergantung pada jenis media/ kabel yang digunakan tergolong atas
beberapa tipe sebagai berikut:
100BaseTX
Protokol 100BaseTX ini mendukung penggunaan kabel UTP
kategori-5 seperti yang digunakan oleh protokol 10BaseT sehingga dapat
digunakan tanpa banyak mengubah distribusi perkabelan yang sudah ada.
Yang perlu diganti hanya hub dan network adapter yang mampu mendukung
protokol 100BaseTX. Banyak network adapter dan hub yang diproduksi
belakangan ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi secara otomatis
kecepata 10 atau 100 Mbps. Kabel-kabel jaringan tidak perlu diganti
karena 100BaseTX dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan kabel
UTP kategori-5, seperti digunakan oleh jaringan 10BaseT. Saat ini
kebanyakan network adapter yang diproduksi sudah mempunyai kemampu untuk
mendeteksi kecepatan secara otomatis 10 atau 100 Mbps.
Sama halnya dengan jaringan 10BaseT panjang kabel antara hub dengan hub atau hub dengan komputer adalah sepanjang 100 meter.
100BaseFX
Tipe protokol ini mendukung penggunaan kabel serat optik dengan jarak maksimum 412 meter.
Gigabit Ethernet
Gigabit Ethernet merupakan protokol jenis Ethernet terbaru yang
mendukung kecepatan 1000 Mbps. Gigabit Ethernet bergantung pada jenis
media yang digunakannya terdiri dari:
1000BaseTX
Jenis protokol terbaru dari Ethernet yang menggunakan kecepatan 1000
Gigabit per second (Gbps) dan mendukung penggunaan kabel UTP kategori-5.
Spesifikasinya mirip dengan protokol 100BaseTX. Saat ini Gigabit banyak
digunakan sebagai backbone suatu jaringan karena harganya yang relatif
murah dengan kemampuan tinggi.
1000BaseSX dan 1000BaseLX
Kedua protokol ini mendukung penggunaan serat optik yang mampu
meneruskan data sampai 550 meter untuk protokol 1000BaseSX dan 3000
meter untuk protokol 1000BaseLX, tergantung pada tipe dan mode serat
optik yang dipakai. Jaringan ini juga banyak digunakan untuk tulang
punggung (backbone) terutama pada jaringan model campus.