Cisco Packet Tracer adalah tools e-learning yand dibuat oleh Cisco yang akan mensimulasi cara kerja suatu jaringan berdasarkan topologi dan konfigurasi yang diberlakukan oleh penggunanya persis seperti aslinya. Versi perangkat lunak Cisco Packet Tracer yang digunakan penulis saat membuat tulisan ini adalah versi 5.1 seperti yang terlihat pada splash screen pada gambar 1.
Gambar 1 Splash Screen Ketika Memulai Cisco Packet Tracer v5.1
Sedangkan tampilan utamanya dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut.
Gambar 2 Tampilan Utama Cisco Packet Tracer
ASUMSI Diasumsikan bahwa perangkat lunak Cisco Packet Tracer sudah terinstal, pembaca telah mengetahui dasar TCP/IP, serta mengetahui dasar-dasar operasional perangkat lunak Cisco Packet Tracer ini. Sehingga modul ini bertujuan untuk pemanfaatan lanjut dari perangkat lunak. Selain itu, juga karena perangkat lunak ini sudah disertakan video tutorial lengkap untuk dasar-dasar operasionalnya. Bagi pembaca yang belum pernah menggunakan perangkat lunak ini, sangat disarankan untuk melihat video tutorialnya terlebih dahulu yang bisa diakses melalui menu: Help -> Tutorials atau dengan menekan tombol F11 pada jendela utama.
SIMULASI MEMBUAT JARINGAN SEDERHANA
PERSIAPAN
Persiapan instalasi jaringan sederhana dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 2 buah workstation dan 1 switch. Tiap node dihubungkan dengan kabel sehingga terlihat sesuai dengan gambar 3 berikut ini.
topologi jaringan
Jika kedua titik pada garis belum berwarna hijau, berarti tiap node tersebut belum terkoneksi
Gambar 4 Menu Konfigurasi IP Address Host
Lalu lakukan konfigurasi IP address host PC0 dengan cara double-klik gambar PC0, selanjutnya klik tab Desktop dan pilih bagian menu IP Configuration sehingga terlihat tampilan sesuai pada gambar 4.
Gambar 4 Menu Konfigurasi IP Address Host
Lakukan konfigurasi pada workstation sebagai berikut:
Pada PC1: IP Address : 192.168.0.1 Subnet Mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 192.168.1.1 DNS Server : - (kosong) |
Pada PC2: IP Address : 192.168.0.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1
DNS Server : - (kosong)
Pada PC2: IP Address : 192.168.0.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1
DNS Server : - (kosong)
Pada PC2: IP Address : 192.168.0.4
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1
DNS Server : - (kosong)
Pada PC2: IP Address : 192.168.0.5
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1
DNS Server : - (kosong)
MELAKUKAN PING
Untuk menguji koneksi antara dua node tersebut menggunakan utilitas “ping”. Untuk memulai ping dari PC1 menuju PC2, double-klik PC1 sehingga muncul jendela properties untuk PC1, kemudian pilih tab Desktop, selanjutnya pilih menu Command Prompt sehingga muncul tampilan seperti gambar 5 di bawah ini.
Gambar 5 Window Command Prompt
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Workstation PC1 dan PC2 baru dapat terhubung jika IP address kedua workstation telah dikonfigurasi dengan baik dan benar.
2. Untuk menguji konektivitas antar node dapat menggunakan perintah “ping”. Hasil output perintah ping ada berbagai macam. Yaitu: Reply, Request Timed Out, dan Destination Host Unreachable.
TIPS Untuk melihat simulasi packet, keperluan troubleshoot packet, PDU inspecting, dll silahkan klik mode Simulation (atau menekan hotkey Shift+S) pada bagian kanan bawah jendela utama perangkat lunak, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Dari mode Simulation, kita bisa melihat aktifitas protokol-protokol yang bekerja dalam interval waktu tertentu. Untuk mempelajari tugas masing-masing protokol, sangat disarankan menggunakan mode Simulation ini. Untuk maju ke event/kejadian protokol selanjutnya, klik tombol Capture/Forward. Sedangkan box Event List Filters untuk menyaring event yang dilalui protokol agar simulasi tidak terlihat kompleks. Untuk kembali ke mode Realtime, tinggal memilih lagi mode Realtime (atau menekan hotkey Shift+R)...